Senin, 07 November 2011

Hari Raya Chuseok

Chuseok atau ditulis sebagai Chusok (Hari bulan purnama) adalah hari libur resmi di Korea yang dirayakan secara besar-besaran pada bulan ke-8, hari ke-15 kalender lunar. Perayaan ini berupa pesta makan untuk mengucapkan terima kasih atas keberhasilan panen, sehingga juga disebut juga sebagai Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hangawi ("han" = "raya", "gawi" = "tengah", "hari besar di tengah-tengah musim gugur”).


Hangawi sudah dikenal sejak periode awal Kerajaan Silla (57 SM - 935) dalam bentuk perlombaan menenun antara dua tim. Pada hari Hangawi, tim dengan hasil tenunan yang paling panjang dinyatakan sebagai pemenang, sedangkan tim yang kalah harus mentraktir tim yang menang dengan berbagai macam makanan yang enak-enak.



Di zaman sekarang, perayaan Chuseok merupakan kesempatan orang Korea untuk pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi altar leluhur. Di pagi hari, orang Korea melakukan penghormatan terhadap arwah leluhur dalam bentuk ziarah ke makam untuk merapikan tanaman dan tanah sekitar makam. Arwah leluhur juga disuguhi makananbuah-buahan dan minuman. Hasil panen tahun itu juga ikut dipersembahkan kepada arwah leluhur.
Perayaan Chuseok juga merupakan kesempatan untuk berterima kasih kepada arwah leluhur. Makanan istimewa saat Chuseok adalah Songpyeon (송편), kue dari tepung beras berisi kacang atau wijen. Malam sebelum Chuseok, semua anggota keluarga akan duduk bersama membuat songpyeon sambil melihat bulan.
Songpyeon


Khususnya, bujangan dan perawan mencoba membuat songpyeon sebagus mungkin karena percaya dengan begitu mereka akan mendapatkan anak yang cantik atau tampan. Pada hari Chuseok, orang-orang akan makan berbagai makanan dan minuman keras, dan bermain permainan tradisional. Di samping songpyeon, berbagai hasil kebun dan pertanian yang baru dipanen memenuhi meja makan, antara lain wijenkedelaikacang merahchestnut, dan kurma cina. Permainan dan kesenian tradisional diadakan beramai-ramai dengan meriah, seperti sonori (permainan sapi), geobuknori (permainan kura-kura), ganggangsullae (tarian melingkar) dan ssireum (bergulat).
Banyaknya warga kota yang menuju kampung halaman menyebabkan arus mudik padat, Jalan tol Seoul-Busan semakin macet akibat meningkatnya jumlah kendaraan yang ingin pulang kampung untuk melakukan ziarah ke makam leluhur. Sementara kota-kota besar seperti Seoul semakin sepi akibat eksodus warganya ke kampung halaman.
Tol Seoul-Busan
Jalanan macet

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites