Istana ini bisa dibilang yang paling baru dibanding istana-istana lainnya. Awalnya, istana ini merupakan tempat tinggal pangeran Wolsan, kakak raja Seongjong, tetapi kemudian dijadikan istana utama bagi raja-raja sesudahnya sampai akhirnya penjajahan Jepang.
Nama Deoksugung berarti istana kebajikan abadi. Nama ini diberikan oleh anak raja Kojong yang merupakan raja terakhir dari dinasti Joseon.
Dibanding dua istana sebelumnya, terus terang istana ini tidak megah dan tidak terlalu banyak hal yang menarik untuk dinikmati. Aula rajanya pun terlihat lebih kecil. Yang menarik adalah masih terdapatnya lonceng besar di sisi kiri istana. Halaman tengahnya juga masih sering digunakan untuk konser musik tradisional korea, seperti pansori.
Di belakang istana Deoksugung ini juga terdapat Museum Seni dengan bangunan arsitek bergaya Eropa. Taman dan jalan setapak menuju museum ini memang manis. Buat yang mencari lokasi tenang untuk berpacaran, istana ini bisa dibilang jadi lokasi paling tepat. Romantis sekali.
sumber :http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/245-kutu-loncat-keliling-istana-seoul
0 komentar:
Posting Komentar